Api merupakan cahaya dan panas yang akan muncul bila sesuatu terbakar, dan kita menggunakan api tersebut untuk kebutuhan kita sehari-hari seperti halnya, untuk memasak dikompor menggunakan gas, dsb. Akan tetapi api juga dapat menimbulkan masalah ataupun kerugian bagi kita, seperti kebakaran baik disebabkan oleh korsleting listrik ataupun hal lainnya.

Sumber: kabar6.com

Adapun bila terjadi hal yang tidak kita inginkan yakni musibah seperti terjadi kebakaran, kami akan memaparkan cara/ metode untuk dapat memadamkan api (kebakaran). Terdapat beberapa cara/metode berdasarkan teori terbentuknya api (segitiga api), yakni dengan metode pendinginan, isolasi, dilusi, pemisahan bahan mudah terbakar dan pemutusan rantai api.

Berikut penjelasan lebih mengenai metode pemadaman api/ kebakaran:

1. Pendinginan

Metode pendinginan adalah dengan menghilangkan unsur panas atau api. Dengan menggunakan bahan pemadam berupa media air.

2. Isolasi

Metode isolasi dilakukan dengan menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 untuk menyalakan api lebih besar lagi. Dengan menggunakan media serbuk ataupun busa.

3. Dilusi

Metode dilusi adalah metode memadamkan api dengan meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api, dengan menggunakan media gas CO2.

Sumber: www.bio-genesis.it

4. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar

Metode di mana dilakukan dengan memisahkan bahan yang mudah terbakar dari unsur api. Media yang digunakan sama dengan metode dilusi yakni gas CO2.

5. Pemutusan Rantai Reaksi

Memutuskan rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas pemicu rantai reaksi api. Metode ini menggunakan bahan dasar halon, di mana saat ini penggunaan halon dibatasi dikarenakan dapat menimbulkan efek rumah kaca.

Berikut video dari dinas pemadam kebakaran mengenai Teori Api dan Metode Pemadaman Kebakaran:


Adapun setelah memahami metode kebakaran tersebut, alangkah baiknya juga menyiapkan alat pemadam kebakaran sederhana untuk rumah atau kantor anda sebagai bentuk kesiagaan dari musibah kebakaran.

Referensi: