Apakah kalian masih ingat film buatan dalam negeri berjudul Gundala Putra Petir? Gundala sendiri merupakan tokoh super hero lokal yang mendapatkan kekuatannya ketika ia tersambar oleh petir, tapi apakah kalian tahu bahwa sebenarnya petir merupakan fenomena alam yang berbahaya dan cukup ditakuti oleh banyak orang. Petir atau kilat merupakan kilatan cahaya yang menyambar dan biasanya diikuti dengan suara gemuruh yang keras. Karena pemanasan udara yang luar biasa inilah yang membuat udara bergerak dan seolah meledak sehingga timbul suara menggelegar yang kita sebut guruh. Petir dan guruh biasanya datang beriringan. Petir dan guruh bisa datang bersamaan bisa datang dalam waktu yang berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan kecepatan cahaya dan kecepatan suara. Kecepatan cahaya jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan suara. Maka dari itu, petir sering kali menyambar lebih dulu dibandingkan tibanya suara yang keras atau guruh.

Sumber: Sindonews.com

Petir muncul bukan berasal dari tangan Gundala seperti pada filmnya, namun petir muncul karena awan memiliki muatan listrik. Pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara. Hal ini menyebabkan muatan listrik awan bergerak secara cepat dan terus menerus. Pergerakan ini akan membuat muatan positif dan muatan negatif memisahkan diri. Bagian atas awan akan mengumpulkan muatan positif, sedangkan muatan negatif akan terkumpul di bagian bawah awan. Muatan negatif pada bagian bawah awan memiliki kecenderungan untuk berikatan dengan muatan positif yang ada di bumi. Jika muatan negatif pada dasar awan sudah cukup besar, aliran muatan negatif dari awan akan menuju ke bumi. Ketika petir menyambar, akan terjadi pertukaran muatan negatif dari awan dengan muatan positif dari bumi titik tertinggi dari bumi karena titik tertinggi inilah yang mengandung muatan positif paling dekat dan besar. Saat pertemuan muatan negatif dan muatan positif inilah kita melihat petir dan suara guruh. Pembuangan muatan negatif ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan muatan di dalam awan. Air yang ada di udara akan menurunkan daya isolasi udara, sehingga pada musim hujan arus listrik akan lebih mudah mengalir dan menyebabkan banyak petir. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.

Petir adalah salah satu fenomena alam yang unik namun berbahaya bagi manusia. Tidak seperti Gundala, apabila petir menyambar orang maka orang itu dapat terluka atau bahkan meninggal karena arus pada petir bisa menimbulkan tegangan listrik yang tinggi yang tidak bisa ditahan oleh makhluk hidup seperti manusia. Ketika awan menyetarakan muatan listrik dengan tanah, muatan harus melewati berbagai lapisan udara. Udara bukanlah konduktor yang baik untuk listrik, sehingga sebagian energi hilang menjadi energi panas pada saat menjalar ke daratan. Sambaran petir ini dapat memanaskan udara di sepanjang jalurnya, karena adanya pemanasan di udara menyebabkan petir menyebar dengan pesat. Sebuah petir tunggal dapat menaikkan suhu udara di sekitarnya hingga 50.000° F loh! Atau setara dengan 27760° C!

Selain itu, petir juga berbahaya jika menyambar logam atau struktur bangunan karena bisa menyebabkan konsleting listrik, menyebabkan kebakaran, mengganggu menara sinyal, hingga memicu ledakan. Maka dari itu sangat penting untuk memasang penangkal petir di atap-atap rumah dan bangunan agar proses terjadinya petir tidak membahayakan manusia atau menyebabkan kerusakan pada gedung. Penggunaan penangkal petir di atap bangunan akan menghantarkan muatan listrik langsung ke tanah, sehingga lebih aman. Cara kerja alat penangkal petir ini berdasarkan prinsip induksi muatan listrik yaitu memisahkan antara proton dan elektronnya. Jadi, petir yang menyambar di antara bangunan-bangunan tinggi tidak akan membahayakan bangunan serta penghuninya karena ada pemindahan muatan listrik.



Nah itu tadi merupakan penjelasan mengenai proses terjadinya petir. Kesimpulan dari penjelasan tadi adalah petir terjadi karena perbedaan muatan pada awan sehingga muatan tersebut mencapai keseimbangan dengan menyambar ke bumi, bukan dari tangan gundala ya gengs.

Pengirim : Dimas - Unsoed

Sumber : 
  • Kompas.com 
  • Studiobelajar.com